a little memory inside.


“miles!” kalandra menyapa, sedikit berteriak sebab celine yang baru melihatnya itu kabur bersebrangan arah. membuat lelaki itu terkekeh sambil mulai berlari kecil menyusul langkah kaki celine yang menolak berhenti.

“tenaga lo abis ngejar bu lenni belum abis ya sumpah.” kalandra terengah ketika tangannya berhasil menggapai lengan celine tepat sebelum belok ke tikungan.

“BU LENNA TAUUUU.” masih sempat-sempatnya pula ia membenarkan.

lelaki itu hanya mengangguk. sadar bahwa ia memang salah sebut nama, lantas mendudukkan diri di kursi panjang dan menyuruh celine agar duduk juga di sebelahnya.

“miles, hari ini gak bisa dulu ya?” kalandra berujar tanpa basa-basi. melirik jam tangannya sebentar demi mengepas jadwal.

hening. celine yang masih terpukau dan baper luar dalam akibat melihat outfit kalandra yang lagi-lagi membuatnya gila dadakan itu seketika mengerut kening.

“ada janji lagi ya?!!!!” balasnya.

kalandra memelas. “iya, gue keluar kota nanti. sekitar jam 1 berangkat.”

“sama princess yang mana lagi ni siang-siang merantau?” celine menghadapkan tubuhnya sempurna ke arah kalandra. ingat bahwa janjinya kemarin batal mendadak juga.

“hahaha gak ada celinee, gue sama temen-temen doang. gibran ikut kok tanya aja kalo lo gak percaya.”

celine melongo beberapa saat sebelum akhirnya mengerucutkan bibir. “padahal udah gue siapin ya tuh masker-masker semuaaaaaaaaaaaa sejak jaman penjajahan.”

“maaf dong princess.”

“ck. ya udah deh ya udaaah.”

“gak marah?”

“MENURUT ANDA?”

kalandra kaget, lalu lanjut tertawa. ia lantas diam sebentar sebelum akhirnya mulai menatap celine lekat sambil merogoh saku jaket putihnya. meraih dompet hitamnya sebentar, lalu menyerahkannya pada celine.

“nih deh miles. gue titip ini biar gue gak resek batalin janji lagi besok-besok.”

celine reflek membulatkan mata. “DAH GILA LO YA?” ujarnya seraya mendorong balik dompet tersebut tanpa basa-basi.

“iya. gila. gila banget malah.” kekehnya sesaat, lalu meraih telapak tangan celine mendekat. “buka, jangan genggem gitu.”

“gak mauuuuu.”

“ya elah tinggal masukin gini doang ribet.” kalandra akhirnya membuka tas yang gadis itu bawa dan memasukan dompetnya cepat. tidak kekurangan akal.

“lagian buat apa sih anjir gue tanya baik-baik?!!!”

“jagain aja. asal lo tau gue gak akan bisa tahan lama-lama kalo gak megang dia.”

“ALESAN!! SEKARANG KAN PEMBAYARAN BISA PAKE HP DOANG.”

kalandra merengut. “tuh di dalem situ bukan cuma atm tau.”

celine terdiam. “ya iya sih. tapi kan..”

“ada ktp, sim, ktm, kartu keluarga, surat rumah juga...”

“AAAAAA NGELAWAK KAH LO KALANDRA?!”

lelaki itu berjengit mundur sambil mengusap sebelah telinganya, lantas tertawa.. “bercanda cantik. tapi disitu ada foto yang paling gue suka sih..”

“foto lo?”

kalandra menggeleng. “foto keluarga. sama foto adek gue.”

celine mengerjap, meneleng kepala. rautnya sudah tampak kebingungan. dan belum sempat ia bertanya lebih jauh, ponsel kalandra sudah bergetar kuat. ada telepon masuk.

“temen gue telpon.” ujarnya, bangkit berdiri. “nanti gue chat lagi ya princess?” lanjutnya tersenyum, berpamitan. lelaki itu lantas mengelus rambut wangi celine cukup lama sebelum akhirnya mulai melangkah menjauh.

meninggalkan celine yang lagi-lagi baper sendirian tanpa berpikir bahwa teman yang dimaksud tadi adalah teman perempuan milik kalandra yang lain.