cinta silang, kalau kata ranu.


matahari sudah hampir kembali ke tempatnya tidur ketika markiel dan adik-adiknya mulai menepikan diri dari area lapangan. markiel mengibas rambutnya yang telah basah terkena keringat, lalu menerima lemparan air minum dari adrian. langkah kakinya terus bergerak demi menemui sang pujaan hati yang kini duduk berdampingan bersama model cantik berambut biru. ya! itu adalah sarah. sarah adelaine, kekasih hazel.

amelia hanya mengangguk dan menepuk ruang kosong di sebelahnya duduk ketika kaki markiel mulai berpijak di hadapan tubuhnya. menyuruh duduk. sementara itu, tanpa sadar mata perempuan itu sudah terpaku lurus pada langkah kaki besar yang juga mengarah ke bangku tempatnya duduk. betul! itu kekasih sarah, hazeliondani hadiwangsa, yang kini juga berjalan sembari mengelap keringat. tampak sangat tampan sekali.

“ehm.” markiel berdeham, mengalihkan atensi amelia yang masih terus menatap hazel tanpa berkedip. apa lagi ketika hazel mulai mengelap keringatnya menggunakan baju. pemandangan yang cukup berbahaya menurut markiel.

“kamu gak kedip lho mel.” markiel berbisik seraya terus mengelap keringat yang terus bercucuran di pelipisnya. membuat amelia tersenyum canggung dan terpaksa memutus pandangannya yang ia akui jatuh sangat lama kepada sosok hazel.

dan selanjutnya, amelia hanya mampu mencekali botol minum markiel yang dititipkan padanya sambil sesekali memainkan tutupnya. ya lagi pula mau berharap apa lagi? mau melihat amel mengelap keringat markiel seperti adegan di roman picisan khas SMA?

“ce amel..”

tidak ada angin tidak ada guntur, hazel mendadak saja menyapa amel sambil menunduk sopan. formalitas saja sebenarnya, mengingat sarah memang tengah duduk di samping amel menanti kehadiran hazel sejak tadi.

“ehm.. iya, zel.” susah payah amelia membalas setelah membersihkan kerongkongannya sendiri.

hazel hanya mengangguk, lalu melintas dan lekas duduk menyender di badan sarah. sepertinya sengaja mengingat keringat lelaki itu masih saja bercucuran bagai air terjun.

“jijik ya gue ya zel.” sarah mendesis, separuh ketar-ketir karena jantungan tiba-tiba dipepet hazel di tempat umum. tangannya bergerak mendorong-dorong kekasihnya itu kencang agar segera menyingkir.

“ya habis akunya didiemin terus lho ra..” hazel menekuk wajah, kembali menempeli sarah agar setidaknya dimanja sedikit lebih lama.

“gak diem ini gue jelas-jelas ngajak lo ngomong?” sarah berdeham, mengecilkan suaranya agar tidak terlalu kencang. bahkan jika amel tidak salah tangkap, nada suara sarah mendadak jadi lembut sekali.

“kamu ngeliatin markiel ya aku keliatan. terus ini mendadak kalem juga mesti pencitraan..”

“hehehehe.”

oh? amelia mengangguk. “sarah suka kamu markiel..” bisik perempuan itu kemudian.

markiel hanya mengedik pundak. “iya. sepertinya sudah lama. waktu dia masih kuliah itu pernah saya jemput di kampus karena hazel ada acara soalnya. ya kenal awal dari situ.”

“terus?”

“terus apa? kan dia pacar hazel mel?” markiel meneleng, menangkap mata amelia yang kini juga menatapnya.

dilihat dari jarak sedekat ini, markiel yang berkeringat sehabis olahraga ternyata tampak sangat seksi. belum lagi semilir angin yang mengganggu rambutnya..

amel sontak mengerjap.

“kenapa? saya ganteng ya?”

“uhm.... lumayan?” amelia menaikkan sebelah alisnya, mati-matian menekan gelisah akibat salah tingkah.

“iya deh, yang paling ganteng di hati kamu memang hanya jaehyun aja..” markiel terkekeh, lalu mengambil botol yang ada di tangan amel. dan ketika lelaki itu menoleh ke arah lain, tidak sengaja tatapannya beradu dengan milik sarah. otomatis markiel menganggukkan kepala, tersenyum demi menyapa.

dan detik itu juga, sarah mulai batuk-batuk seraya mencengkram lengan hazel kuat-kuat.

ya, nyatanya di area basket ini ada 4 hati yang tengah dimabuk asmara..