JENAVE 2
lowercase. 18+
“jev, let's do more.”
jevian mendengar suara ave yang memohon dengan serak seraya menatap matanya yang kian sayu.
gadis itu memanggilnya jev alih-alih jen. sudah terbukti bahwa keinginannya bukan sekedar main-main belaka.
jevian menghela nafas. ia sebenarnya bisa saja melakukan lebih pada ave. toh manusia mana yang bisa menolak rejeki seperti ini?
kita bicara tentang aveyla. gadis satu itu benar-benar idaman ratusan lelaki.
dulu ketika masih belum pacaran pun jevian juga susah payah bersaing dengan yang lain.
tapi sekarang? gadis itu bahkan sudah ada di depan mata dan memintanya untuk melakukan hal nikmat lebih jauh dari sekedar berciuman.
jevian kembali menggeleng. menyatukan segala pikirannya yang sempat ambyar ketika lagi-lagi bibir ave mendarat di bibirnya.
hanya kecupan, dan itu mendarat sekitar lima kali.
“ave..” lelaki itu memanggilnya, menahan pinggul ave agar tidak bergerak maju kembali.
namun yang terjadi ave malah menarik maju tengkuk jevian dan mulai melahap rahang lelaki itu dengan perlahan.
jevian mendesah berat. sial. tangan ave mengelus urat lehernya yang sempat menegang dan itu berhasil membuatnya kembali hilang akal.
jilatan itu turun, menuju jakun jevian yang menurutnya begitu seksi itu kemudian lanjut mengecupnya.
dijilatnya memutar area itu seraya melumatnya sesekali karena desahan berat jevian menggugah minatnya untuk berbuat lebih jauh.
ave bergerak maju. gadis itu menumpukan salah satu tangannya di paha jevian dan kembali menjilati leher kekasihnya. disedotnya beberapa area hingga menimbulkan bercak kemerahan.
spontan saja jevian memegangi kepala ave, tanda birahinya sudah kembali memuncak.
diperhatikannya ekspresi ave yang kian memerah itu dari spion tengah mobil, “sayang..” jevian memanggilnya, serak, dan cukup basah. sukses membuat merinding tubuh ave dalam sekejap.
“ya..”
“yang barusan kamu jelajah itu area paling sensitif yang aku punya..” peringat jevian seraya menatap mata ave lama.
ave mengangguk. “jadi?”
“jangan sentuh yang itu atau aku kebablasan.”
“kebablasan aja.. aku udah bilang, ahh..” ave seketika mendesah ketika jevian mendorong tubuhnya perlahan hingga menempel sempurna di jendela samping seraya mengelus pundaknya.
“i've told you, ve..”
lelaki itu menciumi leher ave dengan lincah, menjilatnya di beberapa area hingga membuat sang pemilik leher mendesah keenakan.
sedotan kencang akibat nafsu jevian yang membuncah itu berbunyi keras, membuat bagian bawah ave semakin basah dari waktu ke waktu.
“ahh, jenh...” ave menggeliat ketika atasannya yang terbuka itu diturunkan oleh tangan jevian. bahkan bibir lelaki itu tidak segan-segan sudah menjelajah area dada atasnya.
“ve..” jevian mendongak, meminta ijin.
ave hanya membalas dengan anggukan dan membantu pergerakan jevian dengan memajukan badannya, membuat bajunya turun dengan bebas.
jevian melongo sebentar. tubuh bagian atas ave terpampang di hadapan wajah seakan meminta dimakan detik itu juga.
“u sure ve?”
ave mengangguk.
dan seakan didorong sesuatu, jevian segera maju dan melahap gundukan tersebut setelah sebelumnya sudah menurunkan sedikit bra merah milik ave.
desahan seksi mulai terdengar di dalam mobil, membuat jevian kian semangat menjilati area milik gadisnya tersebut.
“jenh..”
“hah.” jevian menarik wajahnya mundur dengan sentuhan gigitan gemas terakhir pada puting ave yang kian menjulang tersebut.
“let's stop here ve. aku gak bisa nahan lebih jauh. bisa sinting.” lelaki itu menarik mundur badannya sedikit, lalu mengecup dahi pacarnya lama. “aku pacarin kamu bukan buat ini. nanti, nanti kita bisa lakuin lebih. kita nikah dulu ya.”
ave diam. dalam hatinya gadis itu jelas masih ingin berbuat jauh akibat suara teman-temannya yang mengompor tidak jelas kian mendengung di telinga.
“jen..”
“ya?”
ave menggeleng, “sorry.” katanya pada akhirnya.
“kenapa?”
“sorry for being aggresive.”
jevian terkekeh meski bagian bawahnya belum kunjung tidur hingga detik ini. “it's okay.”
“makasih juga.”
“buat?”
“buat gak ngelakuin lebih jauh malem ini. karna dasarnya aku tau kalo kita berdua cuma lagi kemakan nafsu sesaat.”
jevian mengangguk, kali ini ia mendaratkan kecupan panjang pada bibir merah milik ave.
“lain kali kalo diajak ngomong sama orang gak jelas jangan mau.” omel jevian pada akhirnya.
“ya..”
“besok aku mau labrak cewek yang namanya ayna. FKG kan?”
ave mengangguk. tapi kemudian menggeleng. “dia bilang dia pernah pegang-pegang kamu.. kamu gak..”
“ve.... aku pacarmu.”
“ya kan..”
“cuma kamu cewek yang pernah berhasil cium aku.”
ave terdiam.
“jadi jangan dengerin omongan gak jelas lagi. oke?”
kali ini ave langsung mengangguk dan memeluk jevian lama.
next 250+ di kepalanya yah.