KENNERA

21+

WTP BOLEH, TP CROP LINK W AS NYA YA.

lower case.

HAPPY READ.


anastasya nerysha, cewek yang kerap kali disapa dengan nama nera itu tengah berjalan menelusur lorong sepi di lantai 1 dalam sebuah hotel bintang 5.

maklum sih kalau sepi, acara ulang tahun pernikahan tante bella yang berlangsung ricuh itu memang sedang berlangsung di lantai 2.

cewek yang kini sedang sibuk meniti tiap pintu toilet itu mulai menghentikan langkahnya, “kenan..” panggilnya pelan ketika ia sampai di pintu utama toilet laki-laki.

tidak ada sahutan.

lorong kamar mandi ini masih tetap saja sepi seperti sebelumnya.

nera mendengus, lantas mulai membalik badannya karena malas untuk meneriakkan lagi nama cowok yang cuek dan judesnya terlampau kelewatan itu.

bodoamat solo, kenapa gue yang ribet?

dengan pasti ia mengedikkan pundaknya dan langsung berjalan keluar dari area toilet yang memang harus melewati lorong panjang terlebih dulu.

baru saja nera hendak belok di sudut lorong, pinggangnya yang sedikit terbuka karena model dressnya yang memang agak mature itu ditarik pelan menuju sebuah ruangan kosong disamping jalan.

Ruangan itu bersih dengan cat putih cream dan lampu yang yang tengah menyala terang. Sepertinya ruangan tersebut adalah ruang yang digunakan para pengisi acara untuk berganti pakaian.

kata lainnya adalah ruang ganti sih. ribet banget.

“gue udah panggil-panggil, tapi lo gak berhenti. dasar budek.” suara dengan nada rendah itu menyapa telinga nera dalam jarak tidak lebih dari 20cm.

namun bukannya deg-degan, nera spontan mengusir telapak tangan besar yang beberapa detik lalu sempat membekap bibirnya itu dengan cepat.

“sialan.” umpat nera mengerut alis.

“gue tadi gak solo, asal lo tau.” kenan, cowok yang barusan menarik pinggang nera itu memberitau.

lagi-lagi nara mengerut alis kebingungan. “tadi katanya iya?”

“gue gak bilang iya?” kenan menyandarkan tubuh tingginya yang dibalut dengan pakaian serba hitam itu ke tembok dengan santai.

sial, cowok itu begitu nampak tampan dan atraktif jika sedang seperti ini.

nera reflek menegak ludahnya kasar ketika wangi dari tubuh kenan menguar menusuk hidungnya, lalu mulai berjalan menjauh demi mendekati pintu keluar.

“mau kemana lo?” kenan bertanya ketika ucapannya tidak digubris oleh nera beberapa detik yang lalu.

bahkan ia sempat mengira bahwa nera akan meninggalkannya di sini sendirian, namun perkiraannya meleset total. terbukti dari tangan nera yang mulai terulur menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

“ner.” kenan kebingungan ketika gadis itu mulai melangkah mendekat dan menatap intens matanya dari jarak tidak lebih dari 15 cm.

tangannya yang mulus itu mulai bergerak mengusap rahang kenan yang terbentuk jelas, lantas menyusupkannya ke tengkuk kenan untuk menariknya mendekat.

whats wrong with you ner?” kenan makin kebingungan ketika tangan kiri nera mengusap bagian bawah bibir kenan yang kini tengah terbuka setengah.

nera hanya diam, jantungnya yang berpacu 3x lipat dari biasanya itu benar-benar tidak bisa diajak kompromi. bibirnya bahkan masih terkatup rapat saat akhirnya ia tempelkan pelan pada bibir kenan yang masih saja diam di posisinya.

ini memang bukan pertama kalinya mereka berciuman, sejak 2 tahun lalu ketika keduanya mabuk di sebuah club dan gak sengaja malah berciuman itu, kenan memang jadi sering meminta jatah dari nera kira-kira seminggu sekali karena bibir nera enak, katanya.

“*empuk, manis, seksi. gue beneran suka bibir lo. seenggaknya gue harap kita bisa lakuin ini lagi kedepannya.” *kata kenandra waktu itu dengan ekspresi serius, dan nera yang memang juga menemukan hal serupa pada milik kenan itu langsung menyanggupi keinginannya tanpa pikir panjang lagi.

kenandra masih diam, bibir nera yang begitu ia sukai itu tengah memagutnya ringan. sesekali gadis itu menggigit bibir bawah kenan agar lelaki itu membuka bibirnya, tapi sayang, pikiran kenan masih mengawang jauh.

nera menciumnya duluan..

kemungkinan besar gadis itu sedang memiliki hasrat besar untuk melakukan lebih.

tanpa sadar jantung kenan terpompa cepat detik ini, dan selanjutnya yang terjadi adalah tangan lelaki itu mulai terangkat mengelus pinggang putih nera dengan seduktif. tentu saja bibirnya juga sudah terbuka untuk membiarkan gadis itu mengeksplor mulutnya.

nera terpancing, elusan panas yang ia terima di sekitar tubuh bawahnya itu membuat birahinya naik di ubun-ubun. pagutan kenan yang memang benar-benar ia sukai juga sudah terbalas, membuatnya melayang seperti ke awan-awan dan reflek saja membuatnya mengeluarkan lenguhan singkatnya yang kelewat seksi.

kenan berhenti. ia menghentikan kegiatannya dan menjauhkan sedikit wajah nera dari depan wajahnya. “kenapa tiba-tiba gini?” tanyanya penasaran.

nera menggeleng, gadis berambut panjang yang kini matanya nampak menggelap sempurna itu hanya diam menatapnya, “gak tau, cuma kepengen aja tadi soalnya gue kirain lo beneran solo gara-gara liat baju gue melorot. taunya enggak.”

kenan mengerut alis, “lo pengen gue solo gara-gara dress lo?”

“lo beneran gak tertarik sama gue ken? sedikitpun?”

“sama lo apa sama tubuh lo, ner?”

nera diam sebentar, “all about me.” jawabnya pelan.

lelaki itu tersenyum meledek, lalu mulai mengecup dan menjilat cuping nera agar gadis itu terpancing kembali.

sejujurnya hanya manusia bodoh yang mau menolak nera, gadis 23 tahun yang berprofesi sebagai model dan beberapa kali tampil di acara red carpet itu benar-benar sangat sempurna dalam bidang apapun. selain itu sikap dewasanya yang begitu menonjol sangat menambah nilai positif pada dirinya.

“ner..” kenan berbisik pelan di samping telinga.

“hm?”

“apakah gue terlalu cuek sampe lo harus gerak duluan kayak tadi?”

“apa?”

kenan kembali tidak menjawab, sebagai balasannya lelaki itu mulai menarik dekat tubuh nera dan lanjut menciumi pundak serta leher jenjangnya yang terbuka.

lidah lelaki itu benar-benar mengeksplor pundak kirinya secara menyeluruh. rasa basah dan panas yang nera dapat dalam sekejap itu seketika membuat kakinya melemas sempurna.

satu lenguhan yang keluar dari bibir nera mulai terdengar, membuat nafas kenandra menggebu karena otaknya benar-benar sudah terlampau bernafsu.

dengan perlahan lelaki itu menurunkan kaitan dress putih nera hingga lepas sempurna dari tubuh, lalu mulai melepas bra putihnya dalam sekali jentikan.

“is it okay if i touch it?” lelaki itu meminta ijin dengan bisikan pelan kepada pemiliknya yang kini sudah berada di ambang kegilaan.

“gak usah banyak tanya, udah lo buka juga. ahh..” ucapan nera seketika berubah menjadi desahan tertahan ketika tangan kanan kenandra maju meramas bongkahan padat tersebut dengan kencang.

lelaki itu sesekali memutar puting menjulang tersebut dan mencubitnya pelan, memberikan sensasi nikmat yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata lagi.

*“feel good ner?” *

gadis itu memejamkan matanya dan mengangguk ringan. desahan dengan volume pelan itu kerap kali terlontar ketika tangan kiri kenan mulai mengelus dan menekan-nekan kuat area bawahnya yang sudah terlampau basah.

“kenh, ahh.. kok.. kok enak?”

“lo gak pernah nyentuh punya lo sendiri ner?” kenan heran ditengah kegiatannya.

“cuma kalo abis pipis aja.”

fuck.

kenandra reflek menghentikan kegiatannya, “lo gila ya?”

“hmh?”

“lo aja gak pernah nyentuh, kenapa jadi gue ngeduluin lo?”

nera memajukan badan dan menelusupkan tangannya demi mengelus dada bidang kenan dari balik luaran hitamnya. “its okay, gue mau, asal itu lo.”

tolol?

memang.

tapi apalah daya 2 manusia yang sudah dirasuki pikiran setan?

kenandra mengangguk, bahkan seperti mendapat sengatan, lelaki itu mulai mengangkat pantat nera yang masih terbungkus oleh satu-satunya kain yang masih tersisa itu menuju meja kayu depan kaca besar di sudut ruangan.

lelaki itu lantas kembali menciumi gadis itu pada bibir, lalu turun menuju payudaranya yang menggelantung indah dan terus turun lalu berhenti di area pusarnya.

dijilatinya area tersebut memutar seraya membuka perlahan kaki nera agar tangannya bisa meloloskan celana dalam putih tersebut dengan bebas.

“kenh.. gue gakh pernah tau, kalo, mmh..” ucapannya kembali terhenti ketika bibir kenan tanpa permisi mulai maju mengendus bibir kemaluannya dibawah sana.

basah.

terasa begitu geli dan aneh ketika nafas kenandra menggelitik dibawah sana.

“gue jilat, jadi tolong lo jangan desah kenceng-kenceng ya?” lelaki itu memberi aba-aba singkat, lalu mulai memajukan kepalanya mendekat dan menjilat bagian basah tersebut layaknya menjilati permen lolipop.

disedotnya area sensitif tersebut seraya sesekali jempolnya bergerak untuk menggelitik clitnya dengan tekanan kuat.

gadis itu reflek mendesah keras seraya mengelukan namanya, sesekali meminta berhenti, dan sesekali meminta untuk menjilatnya lebih dalam.

kenan masih berada pada posisinya ketika suara-suara di depan sana tiba-tiba menjadi ramai.

“lo kunci pintunya dari dalem? HP GUE KETINGGALAN DISITU HEH!”

“gue gak ngunci!!! tadi jelas-jelas cuma gue tutup biasa.”

“coba lo telpon aja, bunyi pasti.”

“bunyi ya bunyi, tapi kalo gue gak bisa ngambil gegara kekuncian gini ya gimana?”

sial.

nera membekap sendiri bibirnya dengan telapak tangan ketika kenan tidak terganggu sedikitpun dibawah sana. jari lelaki itu bahkan sudah mulai menelusup masuk ke lobang nera tanpa kata permisi lagi dan menariknya keluar masuk dengan cepat.

“mmmh, kenh.. lo ahh.”

“sst ner, banyak orang.” lelaki itu mengingatkan seraya kembali menjilati cairan vagina nera yang melumer keluar.

“ahh, tapi itu, jari lo tolonghh.. kekencenganh.. mmhh.” desahan nera kembali tertahan ketika bibir kenan meraupnya dengan pagutan kasar dan penuh tuntutan. jari lelaki itu yang bergerak cepat tidak ia kendorkan barang sedetikpun.

“please, kenh, gue mau pipish..”

kenan mengangguk seraya menjilati rahang nera dengan lembut.

“pipis aja, but don't moan to hard. gantinya, lo boleh gigit leher gue atau apapun buat nahan.”

gadis itu menurut, lantas menangkup wajah tampan kenan yang masih aktif menjilati rahangnya itu dan melahap bibir lelaki itu rakus agar desahannya tidak lepas begitu saja.

kenan tersenyum jahil ketika ciumannya terputus, lantas tangannya mulai ia cabut dari lobang basah nera yang berkedut akibat baru saja melakukan pelepasan dengan gerakan pelan.

“gue baru tau kalo lo ternyata suka desah.”

nera mengangguk tidak menanggapi dan langsung meletakkan beban kepalanya di pundak tegap kenan yang curangnya baru ia sadari masih mengenakan pakaian lengkap.

“nyatanya malah lo yang puasin gue padahal tadi gue niatnya bantuin lo solo di toilet.”

“toiletnya mati lampu.”

“hah?”

“tadi aslinya gue emang mau solo, tapi mati lampu, gak jadi.”

“hah?”

“tawaran lo bantuin gue solo masih berlaku kan?”

nera menatap manik kenandra dalam diam, lalu mengangguk.

kenan tersenyum, lalu menggendong tubuh nera turun dari meja. “do it in my car. ayo pulang.”

PRIVATTER AGAIN BAGIAN KENANDRA ONLY PAS KEPALA JUDULNYA 250+ LIKES YA YEOROBUN.. sok2an narget padahal aslinya sengaja biar lama update 🥵