mario-kinara
“shit!”
kata pembukaan yang dilontar oleh mario ini memang tak sampai di telinga kinara karena hanya berupa desisan ringan saja, namun matanya yang memandang penuh puja jelas tertangkap jelas oleh netra kinara.
“why? cakep ya gue?” kinara berujar seraya mematut diri di kaca mobil mario yang kini terparkir di halamannya. tengil kah? memang. nama tengahnya saja kinara tengil himawari. bercanda.
“i think cakep doang isn't enough to describe you right now kin.” mario membalas cepat, telinganya memerah ketika lelaki itu akhirnya memandu kinara agar duduk di kursi penumpang.
kinara tertawa, dalam hati ia sebenarnya malu bukan main karena dipuji dadakan seperti ini. oleh lelaki setampan mario, pula?
“so, kita langsung?” gadis itu membuka obrolan ketika keduanya sudah terduduk rapi dalam mobil.
mario mengangguk, membantu kinara memasangkan seatbelt sebentar.
tunggu..
jantung kinara berdegup tak normal. entah apa yang menyelinap di otaknya, namun pandangan gadis itu mendadak saja beralih menuju rumah damian yang tertutup rapat karena penghuninya belum berada di rumah semua.
tindakan kecil mario barusan membuat kinara meringis kecil karena mengingat sosok damian. tetangganya satu itu memang juaranya bertindak tanpa suara.
dalam hati kinara benar merindukan sosok lelaki itu yang akhir-akhir ini memang jarang sekali berada di rumah.
“hah?” kinara terhenyak dan bersuara mendadak.
“hah apa? kenapa?” mario menolehkan pandang. kebingungan.
“no, no.. nothing.” kinara menjawab canggung sembari kembali menoleh kepala ke arah pagar damian.
kangen?
kinara menggeleng kecil dan mengembalikan atensinya pada mario yang kini sudah mulai mengemudikan mobilnya menjauhi area perumahan.
acara ulang tahun ini bukan acara besar yang sampai harus mengundang MC atau sebagainya sebagai pengendali acara. ini murni acara makan-makan saja dan kinara bersyukur pakaiannya tidak mencolok perhatian.
dress putih gading selutut dengan rambut digulung tinggi, benar-benar menampakkan area leher dan tulang selangka yang jarang sekali gadis itu tunjukkan sebab ia jarang menghadiri acara-acara penting seperti ini.
“baru mar?” salah seorang teman mario berjalan mendekat sambil mengajukan bro fist. lelaki itu kemudian menoleh pada kinara dan tersenyum manis meski pandang penasarannya jauh lebih mendominasi.
“hahahaha, not yet.” mario menjawab sembari menoleh ke arah kinara sekilas. “namanya kinara btw.” lanjutnya, memperkenalkan.
dan baru saja nama kinara terucap, tiga lelaki lain mendadak saja ikut mendekat.
“ah, yang lo ceritain itu?”
kinara seketika saja menoleh ke arah mario. jadi benar ucapan lelaki itu bahwa ia digibah(?)
“kenalin kin.. ini temen2 gue. yang ini dimas, itu darel sama jovian. terus yang ini reza.” mario tak mengindahkan pertanyaan yang melayang dari temannya tadi dan lanjut memperkenalkan satu persatu.
“glad to meet you in person kinara. si mario ini kalo ceritain lo menggebu-gebu banget jadi gue penasaran parah sama lo.”*
kinara terkekeh kecil. agak sungkan juga karena ia tidak terbiasa mengobrol langsung dengan beberapa lelaki asing seperti ini jika tidak ada damian.
ah.. damian lagi.
omong-omong akan nongkrong di mana lagi damian hingga bilang bahwa akan pulang malam?
“capek kin? mau pulang?” mario melirik jam di ponselnya sekilas ketika melihat baterai sosial kinara mulai menipis setelah berjam-jam duduk dan diajak mengobrol kanan-kiri.
sudah pukul 8 malam.
kinara menggeleng sungkan, “lanjut aja mar.”
mario mendenguskan tawa kecil dari hidungnya. tanpa permisi lelaki itu menepuk pucuk kepala kinara kecil. “mata lo merah, kina..”
“masa?!”
“wanna check in the mirror?” mario tergelak, lalu bangkit berdiri dan menawarkan telapak tangan. “ayo pulang. pamit dulu ke gian sebentar.”
gian adalah pemilik acara ulang tahun hari ini.
“ya udah.” gadis itu bangkit setelah dengan ragu menerima uluran tangan mario.
dan sentuhan kecil itu ternyata berhasil menyengat jantung mario aditya sebegitu hebatnya.
“this one feels right kin.” mario berujar kecil sambil menggenggam rapat tangan kinara.
“ngaco lo hahaha.”
dalam hati lelaki itu bertekat akan mendapatkan atensi kinara seutuhnya dengan cara apapun. bahkan jika itu berarti ia harus kehilangan sosok seorang teman baik bernama damian dewangga kedepannya.