🔞👋


“take it.”

“take what?”

“my first kiss. take it. you want it too anyway.”

celine tergugu ketika pandangan kalandra masih terus jatuh lurus ke matanya. menghunjam intens dan sangat merusak akal sehat. otaknya terus menolak, sedangkan batinnya malah menyuruh.

kiss him.. he's right tho, you want it too anyway.

kiss him cel.. look at his full lips who waits for you.

kiss him.. and he'll hug your waist tightly.

kiss him, and you'll hear his heavy sighs.

kiss him.

kiss him..

kiss him now! you know.. he's hotter tonight.

celine memejamkan matanya kuat ketika kepala kalandra mulai sedikit miring ke samping. hendak memulai. otaknya kaku dan tangannya kebas bukan main. hingga kurang dari 5 senti meter lagi celine akhirnya berpaling dari wajah kalandra.

“gak bisa kal.” ujarnya kemudian, serak setengah mati. ia sudah di ambang sekarat sekarang.

batinnya tersiksa kala melihat kalandra akhirnya mundur sambil menatapnya heran.

“gue bukannya gak kepingin. tapi gak bisa.” celine melanjutkan, separuh lebih hatinya merasa bersalah dan sedikit menyesal. sebab, ia memang menginginkannya.

siapa pula yang tidak akan terbuai di detik-detik penentuan seperti itu?

“why cel?” kalandra akhirnya angkat bicara.

“karena gue merasa gak pantes?”

lelaki itu meneleng kepala kebingungan. “then explain it.” ujarnya, meminta penjelasan lebih akan alasan celine merasa tidak pantas.

hening. suara gibran dan jave yang kini melangkah di ruang depan itu bahkan terdengar masuk ke telinga saking sepinya.

“gue mau lo kasih first kiss lo ke perempuan yang bisa bikin lo berhenti takut mulai hubungan kal. gue mau lo kasih itu ke dia. yah, biar spesial aja.. ntar kalo lo bisa nemuin kan enak gombalnya, kek lo cewek pertama yang gue ajakin bangun hubungan, loh.. terus cium deh.. hehehehe.”

kalandra memejam mata, mengurut batas hidungnya yang mulai berkedut.

“sumpah bukannya gue gak mau loh lo jangan merendah diri.” celine mulai panik, menggoyang-goyang jemari kalandra yang kini baru ia sadari juga sama kebas dengan dirinya.

“kalllllllllllllllllll...”

lelaki itu masih diam dan kini berpindah area pijat ke pelipis. mendadak ia pusing bukan main.