their early morning call.
kalandra yang tidak bisa tidur sebab otaknya antara mau tertawa dan menangis karena chat celine pekara ikan koi mati itu reflek menekan tombol panggilan. ingin meminta pertanggung-jawaban gadis itu karena sudah membuatnya terbangun pada pukul 2 pagi.
“ceeeeeeeelllllll..”
“apaaaaaaa?”
“cepet tidurin gue sekarang!” kalandra merengek, memasukkan kepala ke dalam selimut dan memeluk gulingnya rapat.
“lo mau gue bacain dongeng gak?”
“MENURUT LO GUE INI LELAKI APA YANG KALO TIDUR PERLU DIBACAIN DONGENG CEL?” ngantuk kalandra makin lari, hilang, musnah!
“ih serius tau!! gue bacain dongeng princess-princess tuh. lo kan suka.”
“nyindir gak sih?”
“loh gue nih berbicara fakta.. akurat..”
kalandra berdecak. “nyanyiin gue lagu ajaaa..”
celine menimbang cukup lama sebelum akhirnya berdeham. “suara gue rada seret kalo sendirian. sambil gue gitarin mau gak?”
“lo bisa gitaran?”
“segala musik gue bisa..”
“drum aja please.”
“lo ngelawak kah anjir?”
kalandra tertawa, namun selanjutnya kembali merengek. “jangan bikin gue ketawa nanti ngantuk gue ilang milesssss!”
“lo sendiri yang ngelawak barusan ih kalandra..” celine membalas seraya bangkit berdiri. menarik gitar hitamnya yang teronggok cantik di ujung ruangan sebab jarang ia sentuh semenjak putus dengan mantannya kala itu.
“mau lagu apa ganteng?” gadis itu bertanya, meletakkan ponsel di atas ranjang dengan mode loud speaker sambil menyetel kunci gitarnya.
“emang lo gak papa genjreng gitar jam segini miles?”
“buat lo apa aja gue jabanin sih.”
“serius!”
“hehe.” celine tertawa kecil, tidak meladeni kalandra dan terus menyetel gitarnya sampai pas.
suara jangkrik malam diselingi suara celine yang mengomel kecil itu tersambung masuk ke telinga kalandra. membuat lelaki itu tanpa sadar menarik senyum sambil mulai memejamkan mata. berusaha untuk terus tidur meski kali ini ia sadar makin dalam keadaan terjaga.
“dah... kalandra mau lagu apa kallll?”
“terserah lo.”
celine mendengus, berpikir beberapa saat hingga akhirnya memetik gitarnya kecil.
another day without your smile another day just passes by and now i know how much it means for you to stay right here with me the time we spent apart will make our love grow stronger but it hurts so bad i can't take it any longer
gadis itu bernyanyi sendiri dengan suara kecil dan petikan gitarnya yang hanya ditarik sesekali. bukan digenjreng seperti perkiraan kalandra. bait demi bait ia nyanyikan hingga suara kalandra yang serak itu ikut menyambung.
i wanna grow old with you i wanna die lying in your arms i wanna grow old with you i wanna be looking in your eyes i wanna be there for you sharing in everything you do i wanna grow old with you
celine memetik gitar dengan wajah sumringah, jantungnya berdetak makin kencang dari detik ke detik. suara kalandra yang terus mengiringi meski hanya pelan dan sayup-sayup itu benar membuat bulu tubuhnya merinding sempurna.
“suara lo bagus cel.” ujarnya ketika lagu dari westlife tersebut sudah berakhir.
“emang. perfect gak sih gue nih?” celine mengeluarkan candaan, membuat kalandra tersedak di ujung panggilan, lantas tertawa ringan. “ikut les kah?” tanyanya kemudian, penasaran.
“yah... iya. les apa aja gue didaftarin sama papa mama gue. les renang, les piano, les cello, les biola, les vokal.. tapi yang kecantol di gue cuma piano sama gitar aja hahahaha.”
“keren, lo..”
“diem kal.” celine mengerut alis, mendadak protes. pujian kalandra membuat perutnya melilit totalitas.
lelaki itu lantas bangkit duduk, keluar dari selimut sembari mencekali ujung hidungnya sendiri demi menahan senyuman yang tidak bisa ia hindari lagi.
“nyanyiin gue satu lagi miles.” pintanya, menyender punggung.
“haha lo mau minta berjuta-juta lagu juga gue nyanyiin sih kal sumpah.”
“serius? butuh waktu seumur hidup gak sih?”
“ya makanya, i wanna grow old with youuuu.“
kalandra benar tertawa sekarang. “sengaja ya lo milih judul lagunya!”
“emang.”
“ayo nyanyi lagi cel.”
“minta yang baik sini ntar gue turutin.”
lelaki itu berdeham. “celine my princess, can ur most favorite prince request you to sing again?”
“HAHAHAHAHAHAHA ANJING KALANDRA LO LUCU AMAT SIH.” celine benar-benar lepas suara, meriliskan perasaan bapernya yang butuh diledakkan sebelum makin tertimbun. “tapi ya udah, oke. satu lagu sambil lo ikutin instruksi gue yah!”
kalandra mengangguk. “siap!”
“lo sekarang lagi apa kal?”
“duduk.”
“sekarang lo balik tiduran.. bantalnya jangan tinggi-tinggi ntar lo puyeng.”
“gue gak pake bantal.”
“hah?”
“udah ayo buruan. lo mau gue ngapain lagi?”
“dih..” celine mencibir.
“apa lagi cantik?”
“merem. peluk guling lo. CEPET!!”
“udaaaaah!”
“sekarang lo harus tenangin pikiran. kosongin isi otak lo. oke?”
“oke.”
celine mengangguk. berpikir sebentar ingin menyanyi lagu apa lagi untuk seorang lelaki yang hari ini ia tau telah menyelamatkan hari-harinya di kampus. lelaki yang tanpa sadar telah menemaninya begitu sering akhir-akhir ini. juga lelaki yang memenuhi isi otaknya tiap jarum jam berdetik.
celine masih berpikir hingga akhirnya menemukan satu lagu yang pas, ia lantas mulai memetik pelan gitarnya kembali.
why do birds suddenly appear every time you are near? just like me, they long to be close to you why do stars fall down from the sky every time you walk by? just like me, they long to be close to you
kalandra merutuk diri sendiri yang makin tidak bisa tidur. suara celine dan pilihan lagu dengan lirik yang menggodanya itu benar-benar membuat perut terlilit geli. senyum di bibirnya bahkan makin tertarik, tidak luntur sedikitpun. makin senar dipetik dan makin suara celine masuk ke telinga, makin parah pula jantungnya berdetak gila.
on the day that you were born the angels got together and decided to create a dream come true so they sprinkled moon dust in your hair of gold and starlight in your eyes of blue that is why all the girls in town follow you all around just like me, they long to be close to you
celine menyanyikan lagu yang menurutnya paling cocok untuk kalandra. lelaki itu, bagaimanapun reputasinya memainkan perempuan, tetap saja memiliki hati yang baik. tipe lelaki yang cocok jika hanya diajak berteman,
seumur hidup, jika bisa.
“cel..”
“hah? jangan ngomong anjir nanti lo gak tidur-tidur!” celine terkejut bukan main ketika kalandra menyapanya lagi. tidak, ia tentu tau bahwa kalandra memang belum tidur, namun dikagetkan ketika sedang kondisi pikiran separuh kosong karena berkhayal tentu saja tetap mengagetkan.
“kayaknya instruksi lo gagal masuk di gue.” ujarnya kemudian.
“instruksi yang mana?”
“kosongin pikiran.”
“halah gampang anjir..... kosongin aja, MASA GAK BISA SIH? GUE JUGA UDAH NGANTUK INI WOY!”
kalandra jengkel, bangkit duduk kembali. “gak bisa, otak gue keisi lo. suara lo, gitar lo, lirik lagu yang lo nyanyiin, ikan koi lo yang mati, wangi jaket lo yang gue tidurin, pandangan mata lo pas ngeliat gue, teriakan lo pas lo kesel gue godain.. lo beneran muter-muter di otak gue sejak kapan hari!”
hening.
hp celine sampai merosot ke kasur.
“haaaaaanjingggggggggggg.. JANGAN BERMAIN-MAIN DENGAN JANTUNG GUE JAM SEGINI SHIBAL GAK ADA PENDETA BANGUN JAM 3 PAGI BUAT DOAIN GUE KALO KERASUKAN!!!!!!” celine tau-tau lepas kendali, reflek mematikan sambungan telpon sembari mencekali dada. mengusuknya berulang kali sebab kali ini detaknya semakin parah.
bersamaan pula dengan kalandra yang kini juga mengusak rambutnya kasar, ia tidak bisa lanjut tidur kembali. celine.. ia tidak berbohong, gadis itu benar tengah merajai otaknya kali ini.